Jumat, 23 Maret 2012

CONTOH KASUS OPERANT CONDITIONING


           Menurut saya Operant Conditioning adalah belajar penguatan/konsekuensi dari perilaku yang dimunculkan. Sehingga Thorndike mengemukakan teori “Law Effect” dalam belajar operant ini. Adapun law effect adalah ketika perilaku yang menghasilkan hasil positif akan diperkuat (dipertahan-kan). Namun bila perilaku yang menghasilkan hasil negatif akan diperlemah (dihilangkan).
          Dalam Operant Conditioning, terdapat istilah positive dan negative reinforcement serta punishment, sebagai cara yang tepat untuk diberikan kepada individu agar dapat mengulangi bahkan menghilangkan perilaku yang telah dibuat.
          Berdasarkan penjelasan diatas, terdapat beberapa kasus dalam kehidupan saya yang dapat dipertahankan atau dihilangkan perilakunya dan merupakan bentuk belajar operant, yaitu :
1.    Ketika saya berusia delapan tahun, saya mendapatkan nilai yang sangat bagus, sehingga saya menjadi juara kelas (Ranking 1). Dan saya berusaha untuk mempertahankan posisi saya sebagai juara kelas pada saat itu.
2.    Ketika saya menduduki tingkat 6 SD, saya merasakan bahwa saya tidak memiliki keahlian dalam berbahasa Inggris seperti teman-teman saya yang lain. Namun, ketika saya mulai menginjak tahun pertama SMP, saya merasakan sedikit peningkatan dalam proses saya berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris yang sederhana.
3.    Ketika saya masih berada di bangku sekolah, 3 SMA, suatu waktu saya lupa membawa buku mata pelajaran Biologi. Namun, pada pertemuan berikutnya, saya selalu membawa buku mata pelajaran biologi.

Dari 3 kasus yang saya temukan, terbersit pertanyaan, mengapa saya bisa merubah bahkan mempertahankan perilaku saya?

Pembahasan

Untuk kasus pertama :

Dalam kasus ini, saya diberikan reinforcement positif untuk dapat mengulangi perilaku saya. Reinforcement positif merupakan penguatan yang diberikan agar perilaku dapat terus dilakukan atau dipertahankan. Pada kasus ini, Reinforcement positif adalah kesempatan untuk bermain-main di Taman Ria dengan menunjukkan Hasil Rapport saya (menunjukkan Ranking 1,2 dan 3) secara gratis.
Hasilnya :
Saya belajar terus bersungguh-sungguh agar saya dapat mempertahankan juara saya dan serta-merta dapat bermain-main di Taman Ria (pada saat itu) secara gratis.

Untuk kasus kedua :

Dalam kasus ini, saya diberikan reinforcement negatif (oleh guru saya) untuk dapat mengurangi atau mengubah perilaku saya. Reinforcement negatif merupakan penguatan yang diberikan agar perilaku dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Pada kasus ini, Reinforcement negatif merupakan bentuk penganak-tirian dari Guru SD saya karena saya tidak dapat berbahasa Inggris dengan baik, seperti teman-teman kebanyakan.

Hasilnya :
Ketika saya duduk di bangku SMP, saya mulai belajar dengan baik (bahsa Inggris khususnya) agar saya tidak dianak-tirikan oleh Guru saya. Sehingga saya mengalami peningkatan dalam bidang Bahasa Inggris ketika saya SMP.

Untuk kasus ketiga :
Saya tidak membawa buku Biologi  Saya tidak diizinkan berada di dalam kelas
Dalam kasus ini, saya diberikan punishment (hukuman) untuk dapat menghilangkan perilaku saya. punishment merupakan hukuman yang diberikan dengan maksud untuk menghilangkan/memus-nahkan sebuah perilaku. Pada kasus ini, punishment merupakan sikap guru saya yang tidak mengizinkan saya masuk ke dalam kelas karena saya tidak membawa buku biologi

Hasilnya :
Pada pertemuan berikutnya, saya akan selalu membawa buku Biologi dan tidak pernah ketinggalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar