Berikut ini adalah
kesimpulan dari pembelajaran Blended Learning yang telah dilakukan dalam Mata
Kuliah Psikologi Pendidikan.
Mungkin
sebelumnya saya akan membahas mengenai, apasih itu blended learning. Blended
learning adalah metode pembelajaran yang memadukan
pertemuan tatap muka dengan materi online secara harmonis. Perpaduan antara
training konvensional di mana yang diajar (siswa/mahasiswa) dan pengajar
(guru/dosen) bertemu langsung dengan training online yang bisa diakses kapan
saja, di mana saja 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
Layaknya
sebuah mesin blender yang mencampurkan seluruh buah-buahan, air dan gula untuk
menghasilkan sebuah juice yang lezat, begitupun dengan blended learning yang
mencampurkan dua metode belajar yang disatukan untuk mengoptimalkan hasil yang
memuaskan.
Adapun
dalam blended learning ini terdapat dampak positif dan negatif, yaitu:
(+) Melalui media chatting (g-talk), blended
learning ini berkembang dan mengubah-fungsi g-talk (bagi saya pribadi) yang
awalnya hanya digunakan sebagai social network
(+) Kita dapat dengan
leluasa mengakses informasi melaui media internet dan berdiskusi dengan rekan
kapanpun dan dimanapun.
(-) Masih terdapat rekan yang belum memiliki PC
yang dapat dibawa-bawa. Hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi para penanggung
jawab negara dalam bidang pendidikan dan teknologi, untuk dapat memaksimalkan
serta mempermudah distribusi perangkat teknologi bagi para pelajar. Contoh
konkretnya adalah, memperbanyak bazar laptop atau tab murah bagi pelajar J
Nah,
setelah saya melakukan blended learning dengan rekan sekelompok saya, terdapat
kesan yang ditoreh didalamnya, yaitu:
1.
Awalnya
sih merasa aneh dengan blended learning. Gimana engga, kita disuruh dateng ke
kampus tapi sistem belajarnya online. Sempat berpikir mau online dirumah aja,
tapi diurungkan.
2.
Setelah
sampai di kelas, saya melihat teman-teman pada ngenulis alamat g-talk nya buat
di-invite. Nah, disini saya ikutan menulis alamat g-talk dan mulai tertarik
ketika meng-invite alamat temen-temen satu-satu. Kayak ada sensasi tersendiri
gitu.
3.
Waktu
mulai blended learning di room-chat dengan dua temen saya, yaitu Nurul dan Yan
mulai kerasa enaknya. Obrolan paling penting yang kami lakukan J saling berargumentasi hingga
mendapatkan titik terang dari persoalan yang kami perbincangkan.
4.
Intinya
saya mendapatkan pengalaman baru yang menyenangkan dari blended learning.
Berawal dari saya ogah-ogahan untuk melakukan hal ini, hingga saya mendapatkan
pembelajaran yang luar biasa dari blended learning ini.
Untuk
itu ucapan terima kasih saya dedikasikan kepada dosen pengampu Mata Kuliah
Psikologi Pendidikan, Ibu Filia Dina Anggaraeni, M.Pd. Kedua rekan diskusi saya
Nurul Fadillah Siregar dan Yan Adelaila Rambe. Bang Ariansyah yang sudah
membantu serta teman-teman, khususnya anak ganjil J
Demikianlah
postingan saya mengenai Blended learning, sampai jumpa di postingan berikutnya.
Selamat malam J
Referensi
http://www.muhammadnoer.com/2010/07/blended-learning-mengubah-cara-kita-belajar-di-masa-depan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar